Dalam setiap sistem operasi yang ada saat ini pasti kita akan menemukan bagian yang disebut kernel. Seperti sistem operasi yang sedang populer saat ini Windows, Linux, dan BSD semuanya menggunakan kernelnya masing-masing untuk menjalankan sebuah sistem operasi komplit yang bisa dengan mudah dijalankan penggunanya untuk kebutuhan sehari-hari.
Tentunya Anda pernah mendengar istilah kompilasi kernel Linux yang bertujuan untuk mengganti kernel yang lama dengan kernel yang baru agar sutu program dapat berjalan dengan mulus. Kompilasi kernel disesuaikan dengan perangkat keras yang akan dijalankan, tujuannya agar kinerja komputer lebih efisien.
Menurut beberapa sumber yang saya baca, kernel adalah suatu perangkat lunak yang menjadi bagian paling penting (utama) dari sebuah sistem operasi. Tugas dari kernel sendiri adalah melayani berbagai macam program untuk mengakses dan berinteraksi dengan perangkat keras komputer secara aman.
Kernel bertugas untuk mengatur kapan dan lamanya waktu suatu program dapat mengakses perangkat keras di dalam komputer, karena akses suatu program terhadap perangkat keras terbatas. Sedangkan terdapat lebih dari satu program yang dijalankan dalam waktu yang bersamaan. Di sinilah kernel berperan, untuk mengatur lalu lintas akses suatu program ke perangkat keras.
Sebenarnya, untuk menjalankan suatu program tidak diperlukan sebuah kernel untuk mengaturnya. Program dapat langsung dijalankan di atas perangkat keras. Akan tetapi, setiap kali pengguna akan berpindah program, perlu melakukan reset/restart untuk menjalankan program lainnya, sehingga dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk berpindah dari program yang satu ke program yang lainnya.
Sebagai solusinya, diciptakanlah sebuah kernel dengan sekumpulan abastraksi perangkat keras, sehingga mempermudah kerja programmer dan tidak memerlukan reset untuk berpindah antarprogram karena semua akses terhadap perangkat keras telah diatur oleh “jantung sistem operasi” yang biasa disebut dengan kernel.
No comments:
Post a Comment