Tikus dan Manusia

Judul : Tikus dan Manusia

Pengarang : Pramoedya Ananta Toer

Harga : Rp 25.000,00

Penerbit : Lentera Dwipantara

RINGKASAN :

John Steinbeck (1902-1968) dikenal dunia sebagai seorang pengarang humanis yang setia mengungkapkan persoalan-persoalan getir kemanusiaan dalam karya-karyanya. Novel pertamanya Cup of Gold diterbitkan pada 1929 setelah sempat ditolak oleh tujuh penerbit. Namun , ia baru mulai dikenal luas lewat novel ketiganya, Tortilla Flat. Lalu, Dubinus Battle, novelnya yang bercerita tentang demonstrasi buru pemetik buah di lembah Salinas, memenangi California Literature Gold Medal. Disusul oleh The Grapes of Wrath yang memenangi Pulitzer Prize. Kariernya terus menanjak hingga ia meraih Hadiah Nobel Sastra pada 1962. Steinbeck wafat di New York City pada suatu hari di ujung 1968, meninggalkan sejumlah karya besar yang tak lapuk oleh gerak zaman, termasuk novel pendek ini.

Pramoedya mengakui bahwa di awal kariernya ia banyak belajar dari John Steinbeck. “Teknik yang dihadiahkan Teinbeck padaku tampaknya akan menjadi milik tetap…. Steinbeck menderetkan kata-kata sederhana bermuatan padat, kalimat-kalimat apik dan utuh, ” tulisnya.

Dalam novel pendek Of Mice and Men (1937) yang diterjemahkan Pramoedya Ananta Toer menjadi Tikus dan Manusia ini, John Steinbeck berkisah tentang persahabatan dua manusia gembel: George dan Lennie-sesosok lelaki bertubuh raksasa, tetapi dengan otak seorang bocah. Layaknya manusia – manusia lain yang terserak di muka bumi dengan kesunyian masing-masing, mereka pun punya mimpi tentang masa depan yang indah. Jalan hidup membawa keduanya mengadu nasib di sebuah peternakan. Namun, malang tak dapat ditolak, disana mereka menemui bencana : Lennie tanpa sengaja membunuh istri majikannya, seorang bekas pelacur yang bertabiat genit. Angan-angan dan rencana masa depan seorang manusia pun porak poranda oleh sebab-sebab yang terjadi di luar kontrolnya.