Baca Berita Atau Komik Disini

loading...

Wednesday, April 20, 2016

Ditemukan Planet Terpanas, Lebih Panas Dari Bintang dan Matahari



Astronom yang terlibat dalam proyek Super Wide Angle Search for Planets (SuperWASP) telah menemukan planet terpanas bernama WASP-33b. Saking panasnya suhu planet tersebut lebih panas dari suhu beberapa bintang.


Keberadaan planet itu telah diduga sejak tahun 2006 lalu namun baru dikonfirmasi tahun 2010 kemarin. Diketahui, planet tersebut tergolong dalam jenis planet gas dengan massa kurang dari 4,5 kali massa Jupiter.

Kombinasi dari dekatnya jarak orbit serta temperatur yang tinggi dari bintang induk, memanaskan planet WASP-33b hingga mendekati suhu 3.200 derajat celcius, menurut pengukuran infra merah terbaru melalui kamera di William Herschel Telescope di Canary Islands, Afrika.

Suhu itu lebih panas daripada bintang katai merah yang bersuhu 700 derajat Celsius dan WASP-12b yang suhunya 2300 derajat Celsius.

Salah satu penyebab panasnya suhu planet itu adalah suhu bintang induknya yang juga panas.

Astronom mengatakan, suhu bintang induk planet itu adalah 7160 derajat Celsius, lebih tinggi dari suhu matahari yang hanya 5600 derajat Celsius.

Sementara, sebab lain adalah kedekatan jarak orbit WASP-33b dengan bintang induknya. Dengan jarak hanya 7 persen dari jarak Merkurius-Matahari, planet ini seakan menjadi "ketularan" panas bintang induknya.

Astronom juga mengatakan bahwa planet bernama WASP-33b, berukuran 1,4 dari planet Jupiter.

Studi tentang planet ini dipimpin oleh Alexis Smith dari Universitas Keele di Stafordshire, Inggris. Lewat studi ini, astronom juga mengetahui bahwa waktu revolusi planet ini sangat singkat, hanya 29,5 jam.

Drake Demming dari Goddard Space Flight Center NASA di Greenbelt, Maryland yang tidak terlibat penelitian ini mengatakan, "WASP-33b bisa membantu astronom menelaah planet panas yang karakteristisknya masih misteri."

Hal yang bisa dipelajari misalnya adanya planet berorbit dekat dengan bintangnya yang memiliki lapisan atmosfer luar lebih dingin dari lapisan dalamnya. Ini mengejutkan karena planet tersebut "dipanaskan" dari luar.

Deming mengatakan, fakta itu bisa berkaitan dengan adanya senyawa berbasis karbon yang mengubah cara atmosfer merespon radiasi. Senyawa kimia tertentu bisa terbentuk akibat sinar ultraviolet dari bintang.

"Ini pastinya akan menjadi planet yang ingin Anda lihat. Ini adalah kesempatan yang sangat langka untuk bisa mempelajari planet yang mengorbit pada bintang yang super panas," pungkas Deming dalam interview-nya dengan New Scientist.

No comments:

Post a Comment

AC

h12

SPD

Gamb

SPD


h12

AC

Baca Berita Atau Komik Disini

loading...